Sebuah kisah klasik

Beberapa cerita murni untuk guyonan atau sekedar melepas kejenuhan. Ada juga diambil dari kisah nyata, pengalaman hidup diri sendiri maupun orang lain, dengan penambahan beberapa imajinasi sebagai fantasi.



Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.



Harapan penulis, semoga pembaca menikmati kisah-kisah yang ada di blog ini.



Selamat membaca...

Sabtu, 23 Maret 2013

Karena Menjaga Diriku adalah Menjaga Dirimu Juga


Kan, gara-gara kamu, aku jadi manja.
Kalau jalan jauh, aku bakalan komentar takut betis gede dan kamu akan membantah kalau jalan itu kan menyehatkan, biarin aja betis gede. Waktu aku akhirnya jalan sendiri, kamu akan negur dan bilang kalau aku dijemput aja. Sekarang, dikit-dikit aku harus dijemput walau harus nunggu lama. Kamu bilang, nanti aku capek kalau jalan, kasihan akunya.
Aku nggak suka panas karena sinar matahari bakal membakar kulit aku jadi coklat dan kamu akan bilang biarin aja kalau kena sinar matahari dan kulitnya berubah gelap, itu kan jadi lebih cantik. Selanjutnya, kamu akan jalan cepet kalau kita nggak pake payung, atau neduh dulu kalau lagi terik dan kamu bilang, kasihan aku kepanasan.
Aku nggak suka hujan, kalau kena hujan kepala aku akan pusing dan sakit, lagipula bajunya akan basah dan aku mudah kena flu. Kamu akan terobos hujan begitu saja, katamu biar cepet sampai tujuan, terus baru beres-beres. Kalau hujan lagi, kamu udah siap sedia payung, kamu bakalan payungin aku dan bilang aku jangan main hujan, nanti sakit.
Dulu, aku nggak nangis dan nggak lapor kalau aku jatuh, kaki berdarah, tangan memar, atau kulit lecet-lecet. Tapi waktu kamu lihat ada luka di diriku, kamu bakalan galau dan negur aku, suruh aku hati-hati. Katamu, aku ini kamu yang jaga, udah dipercayakan. Kalau aku terluka, kamu juga yang bakal terluka. Terus aku berpikir, dengan cara apa supaya kamu nggak sampai harus ikutan terluka? Baiklah, aku akan menjaga diriku baik-baik karena menjaga diriku adalah menjaga dirimu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar